Langsung ke konten utama

Postingan

Hinaan Yang Tak Akan kena Mental

Siapa bilang di remehin itu jadi bikin down. Siapa bilang di hina itu bisa kena mental. Percaya deh, ternyata ada lho hinaan yang nggak ada efek apa apa ke mental.  Apalagi kalo hinaan yang datang dari orang yang banyak cicilan. Beneran deh. Ini udah pernah saya alami. Disuatu pagi, saat saya hendak membuka sarapan. Saya memang suka makan pecel sayur, tentu saja selain murah, ini kesempatan langka saya untuk bisa makan sayur setiap harinya, demi BAB yang lebih lancar. Pecel sayur dibuka, di barengi dengan suara dari belakang yang berkata ‘’yaelah sarapannya pecel mulu.. lagi ngrit apa?’’ Iya, sosok itu. Si A yang berkata. Dengan santai saya membalas ‘’iye, mayan sarapan goceng doang cui..’’ Mungkin bisa jadi kalimat itu hinaan. Bagi orang yang nggak kenal si A. tapi buat saya, ini lelucon se-lelucon leluconnya. Saya sudah paham si A, dengan gaya ‘matrealistiknya’. Barang yang di pakainya nggak pernah murahan. Saya tau karena dia sering memamerkanya. Tapi di lain waktu, si...
Postingan terbaru

BERDAMAI DENGAN KEBODOHAN.

Kita selalu di buat tawa oleh beberapa adegan film kartun. Dominasi cerita film kartu biasanya berkutat pada sisi ke bodohan si tokoh. Semisal tom si kucing dalam serial Tom and Jerry. Berkali kali dia mencoba menangkap Jerry dengan cara cara konyolnya, tetapi tetap saja endingnya selalu berimbas kepada dirinya sendiri. Melihat kebodohan Tom yang selalu gagal dengan segala taktiknya, bukan membuat kita geram dan greget, malah membuat kita bisa terta wa lepas. Kita sedang menertawakan kebodohan. Kebodohan yang di ciptakan oleh orang lain. Nyatanya, kebodohan Tom yang bisa kita tertawakan, tak berhasil di implementasikan di situasi kisruhnya dunia politik saat ini. Menjelang pemilihan, suasana bisa begitu memanas karena kita tak pernah bisa tenang melihat (yang kita anggap) kebodohan di depan mata. Lawan politik kita adalah sumber kebodohan itu sendiri. Bodoh karena memilih pilihan yang mungkin kita anggap salah. Pun sebaliknya, disebrang sana mereka pun juga berfikir demikian...

Berbagi Sejadah Tak Ada Hubungannya Dengan Sisi Kedermawanan

Jam 11.40 saat saya keluar rumah, untuk shalat jumat. Saya kira, halaman mesjid masih kosong. Ternyata saya keliru, ramadhan yang membuat volume mesjid jauh lebih cepat penuh dari biasanya. Saya mencoba mencari sisi kosong di lantai 2 mesjid, tapi ternyata shaf sudah mulai rapat. Dengan lapang dada, terpaksa saya gelar sejadah di sisi luar mesjid, yang berbatasan dengan sisi anak tangga. Samping kiri nya ada material bangunan, seperti kayu dan semen sisa sisa pembangunan mesjid. Saat itu, baru saya yang menggelar sejadah disitu. Saya mencoba fair, jika memang saya terlambat, maka saya tidak akan dapat tempat yang nyaman didalam. Tak lama kemudian, jamaah sudah mulai datang. Beberapa orang yang datang masih berharap untuk bisa masuk ke dalam dengan duduk di anak tangga. Berharap saat shalat di mulai, dia bisa masuk ke dalam dengan memanfaatkan space yang tersisa. Saya berfikir sejenak, padahal di samping kanan kiri saya masih kosong. Ya cuma memang, tempatnya kurang nyaman. ...

Pesan Terselubung Dibalik Pesta Kartinian Anak SD

Tadi pagi, gua nggak sengaja melewati beberapa kumpulan anak SD yang siap untuk mengikuti pesta taunan, dalam ajang busana daerah. Apalagi kalo bukan Hari Kartini. Kayanya kalo bukan hari kartini, orang memakai baju daerah menjadi sesuatu yang tabu. Setiap taun, dan setiap sekolah. Khususnya sekolah dasar, selalu mempunyai 1 tradisi yang selalu sama dalam hal menyambut hari kartini. Yup memakai baju daerah. Biasanya jenis baju daerah yang dikenakan, diambil dari suku dan adat istiadat orang tuanya. Yang emak nya orang jawa, biasanya di pakein kebaya, atau baju dodotan. Yang sunda pun demikian, dipakein baju khas sunda. Meskipun sampe sekarang gua nggak nemu korelasi yang terstruktur hubungannya R.A Kartini dengan kumpulan baju daerah. sejauh logika menerawang, kartinian di SD gua rasa cuma ingin memenuhi hasrat orang tua murid dalam hal eksistensi soal mahal mahalan sewa baju. Nyewa baju daerah di salon itu nggak murah men. Apalagi untuk beberapa pakaian adat yang rumit, seperti ad...

Inovasi Salah Presisi

Sudah terpatri dengan jelas, perubahan jaman biasanya ditandai dengan tergantinya hal hal yang sifatnya manual, analog, konvensional, humanis, menjadi hal yang berbau Digital. Era melenial katanya. Berdalih efesiensi, nggak banyak tenaga, hemat waktu dan lebih murah. Seperti layaknya ayah dari Charlie di film Charlie and Choclate Factory yang harus pensiun dari pekerjaannya sebagai karyawan dipabrik Pasta Gigi lantaran pabrik tersebut sudah harus menggunakan mesin yang lebih cepat dan efesien. Seperti Will Smith yang kesal lantaran semua pekerjaan manusia secara perlahan di gantikan oleh robot di film I Robot. 

Memanusiakan Manusia

Kejadian yang di alami oleh sepasang remaja yang kedapatan sedang melakukan tindakan asusila di ruang ganti sebuah mall membuat gua miris. Bukan miris karena apa yang mereka lakukan, tapi miris apa yang petugas keamanan 'sidang' kan. Kedua pelaku seolah diarak disekitar mall, tanpa boleh diberi kesempatan mengenakan celana terlebih dahulu. Mungkin maksudnya agar membuat si pelaku jera dan malu, tapi nyatanya si petugas malah mempersilahkan orang lain untuk menyaksikan secara gratis aurat si remaja. Trus apa bedanya si petugas tadi, sama germo yang memperbolehkan 'barang dagangannya' untuk di nikmati?  Memberi efek jera terhadap suatu Pelanggaran memang harus di pertimbangkan secara matang matang. Apa iya harus diberlakukan wajib memakai helm disetiap aktifitas, seperti makan, tidur, boker agar tak lupa memakai helm saat menaiki kendaraan roda dua? Apa iya harus bawa lemari pakaian ke sekolah, agar tak selalu salah memakai seragam yang di tentukan? Apa harus men...

Bahayanya Ngomongin Orang

Kita pasti sering gini : Datang ke tongkrongan, nyimak perbincangan antara si A dan si B yang lagi ngomongin si C. Si A berperan sebagai orang yang dari awal ingin memulai perbincangan dengan topik si C. Karena ingin menjadi pendengar yang baik, si B berusaha memahaminya.