Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Jangan Remehkan Kekuatan Doa Part 3

Hal yang sering di takut kan manusia sebener nya bukan hantu yang menyeramkan. Bukan singa yang menampakan gigi tajam. Bukan pula preman super sangar yang menakutkan. Yang di takutkan oleh manusia biasa adalah perpisahan. Ada kata 'akhir' di setiap perpisahan. Akhir pertemuan. Akhir kunjungan. Akhir pertemanan dan mungkin.. akhir pacaran. Tapi entah kenapa, baru baru ini gue mulai bersahabat sama kata itu. Semenjak bokap bilang "interview akhir" 2 hari yang lalu itu, gue ngerasa nggak ada yang salah dengan kata akhir. Sebab yang gue tau, kalo ada kata akhir bertemu dengan kata interview, itu arti nya kesempatan gue buat masuk perusahaan ini semakin besar.  Iya, jam 10 lewat 10 menit gue udah duduk anteng di area lobi bank itu. Nampak beberapa orang juga sudah mulai berdatangan. Tapi entah kenapa, lagi lagi gue ngerasa dandanan gue masih kurang maksimal. Oke kemeja udah gue ganti. Cuma maslah nya lupa di setrika. Tanah merah yang melekat di sepatu juga udah gue singk...

Jangan Remehkan Kekuatan Doa Part 2

Yang selama ini gue yakini, segala sesuatu itu nggak ada yang nama nya kebetulan. Bahkan untuk urusan daun jatuh dari dahan nya pun sudah ada yang mengatur nya. Tapi entah kenapa, paradigma itu gue tepis begitu menyadari gue lolos interview awal. Mungkin ini faktor kebetulan. Mungkin yang lain nya juga banyak yang lolos. Atau mungkin urutan terakhir waktu gue di interview bener bener berhasil bikin si peng-interview keburu ngantuk, dan dengan mudah meloloskan gue begitu saja.  Tapi yasudah lah. Gue nggak bisa menolak unsur kebetulan itu. Toh jika manusia dalam keadaan sulit sekalipun, mereka masih membutuhkan yang nama nya kebetulan itu sendiri. Yang pasti, gue berjalan agak tergesa menaiki anak tangga yang nggak ada abis nya. Gue udah lumayan telat. Jangan kan untuk merapihkan dandanan, menyiapkan alat tulis pun gue abaikan. 

Jangan Remehkan Kekuatan Doa Part 1

Gue bersama hampir 50 orangan sedang berada dalam ruangan yang cukup luas. Orang yang hadir saat itu berpenampilan menarik. Yang cowok mayoritas memakai dasi dan kemeja rapih. Rambut nya terlihat klimis dengan minyak rambut yang kinclong. Dan yang cewek memakai blezzer lengkap dengan sepatu hak tinggi nya. Sementara gue? Gue duduk di urutan bangku paling belakang dengan kemeja bekas lebaran 2 tahun yang lalu. Itu pun udah tampak kekecilan dan kumal. Sementara celana yang gue pakai bekas punya temen gue yang gue HM 2 tahun yang lalu. Dan gue rasa dia udah lupa. Sepatu gue? Jangan harap pantofel kulit yang mengkilap. Sepatu yang gue kenakan cuma sepatu cats yang bawah nya banyak sisa lumpur kering gara gara abis kebanjiran 2 hari yang lalu. Dan yang menunjang buruk nya penampilan saat itu nggak lain dan nggak bukan adalah rambut. Iya rambut sarang lebah ini emang susah untuk di lepas dulu.