Kemarin, setidak nya Jakarta berhasil menjadi kota yang
menakutkan untuk beberapa jam sesaat. Orang orang jadi berfikir 2 kali buat
keluar rumah. Malah nyokap gue sendiri yang kena parno nya. Saat gue pengen
beli krupuk di warung depan rumah, dengan tatapan yang penuh kasih dan berat
hati, beliau berkata.. ‘’arim.. hati hati ya.’’ Iya, padahal warung nya Cuma 5
langkah dari rumah.
Gilak yak. Sudah sedemikian mengkhawatirkan nya kah kota
tercinta gue ini, sampe sampe niatan gue buat beli krupuk aja harus pake attention yang lebih. Kita semua tau, Hal
tersebut di karenakan kembali nya aksi terror yang melibatkan segelintir orang
dengan maksud yang belom jelas dan berhasil membuat segelintir orang merasa
ketakutan.
Setelah kejadian tersebut, ragam opini dan hipotesa langsung
bermunculan. Di mulai dari pengalihan isu Freeport lah, sidang terakhir abu
bakar baasyir lah, sidang perdana JK sebagai saksi lah, goyangan baru trio
macan lah. Banyak juga analisa analisa sotoy yang mengarah pada rekayasa nya
insiden ini. setelah itu, muncul lah banyak hastag dengan tagar
#kamitidaktakut, #jakartamencekam #prayforjakarta #ceweksemokbandung. Belom lagi
meme meme yang bermunculan tanpa henti. Di mulai dari ke-nyantaian tukang sate
pada saat kejadian, polisi ganteng, aksi heroic gojek, sampe poto si tersangka
pun nggak luput di jadiin meme.
Disini gue nggak mau sok jadi analisis dadakan dengan beragumen
ini itu yang tak mendasar. Gue rasa udah banyak yang lebih ahli, yang punya
pemikiran tajam dengan kredibilitas nya masing masing. (apalah aku yang Cuma mahasiswa
beesi) dan gue rasa juga kita udah terlalu pusing dengan banyak nya opini
mengenai hal ini. pusing mau milih yang mana. dari pada kebanyakan beropini
yang sebener nya nggak menyelesaikan masalah, berdoa buat korban gue rasa
pilihan cerdas untuk menunjukan simpati kita.
tapi sebenarnya saat ini, kita warga Jakarta sedang dituntut
untuk membuka mata nya lebar lebar guna bisa menyimpulkan, Jakarta memang sudah
tidak aman. Sadari aja, sebuah poling pada tahun 1999 menemukan bahwa 89,1
persen warga Jakarta merasa bahwa tingkat kejahatan di ibu kota ini sudah
sangat menghawatirkan. Jika survey yang sama dilakukan lagi saat ini, gue rasa
angka nya sudah mencapai 1000 persen.
Apa mau dikata, Jakarta memang kejam. Bahkan lebih kejam dari
pada ibu kost.
separah apakah tingkat kejahatan di Jakarta?
well, sebuah
sumber menyebutkan, sekurangnya setiap dua hari sekali terjadi satu kasus
pembunuhan di wilayah polda metro jaya. Jumlah tersebut belum termaksud
pembunuhan yang terjadi dilingkungan penjara dan pembunuhan bayi lewat
pengguguran paksa. Satu fakta lain mengungkapkan bahwa setiap bulan tercatat
kurang lebih 15 remaja putrid yang menjadi kasus pemerkosaan (salah sendiri
kenapa kebanyakan baju dan celana yang dipakai kekurangan bahan) dan untuk
tahun lalu saja, ada 82 kasus penculikan yang harus ditangani polisi. Belum
lagi untuk urusan lain seperti pemerasan, perampokan, pencurian dan tindakan
kejahatan lainnya yang tidak terdata sempurna.
cukup menyedihkan bukan?
jadi intinya kita tahu, kita tidak aman dijakarta. Tapi kita
merasa, kalau kita tak dilindungi. Lalu apa yang bisa kita lakukan?
tulisan ini bisa saja jadi esai yang panjang nan membosankan
tentang bagaimana kita bisa menjawab pertanyaan tadi. Tapi percayalah, banyak
orang yang lebih handal dan jago dalam menulis hal itu. ketimbang gue yang
setiap hari kerja nya hanya cengengesan. Lagi pula bapak dan ibu polisi
pastilah tidak sedang berongkang-ongkang kaki. Mereka tentu sudah punya cara
sendiri untuk mengatasi semua keribetan ini. jadi, tanpa maksud untuk
mengkerdilkan masalah, gue akan memilih berkhayal dan keluar dengan sebuah
solusi luar biasa brilian : Jakarta
butuh seorang superhero!
Yeah!
Ya, kalau aja kita bisa mengimpor salah satu manusia dengan
kekuatan luar biasa entah dari negri atau planet mana, pastilah hidup kita akan
lebih aman, nyaman dan tentram. Coba kita lihat, kira kira superhero mana
yang lebih cocok untuk menjaga Jakarta?
Bagaimana dengan Batman?
Sayangnya ada beberapa hal yang bikin batman kewalahan jika
harus memberantas kejahatan dijakarta. Yang pertama soal kostum nya. okelah bat suite itu
emang keren abbess, tapi kebayangkan betapa kemringetnya
Bruce Wayne kalau harus kelayapan didaerah kota tiap malam dengan baju seketat
itu? Panas cyin!
belum lagi kalau kalau dia harus jumpalitan ngelawan preman
pasar senen. Duh.
tapi kan batman punya Batmobile?
ya silakan aja nyetir mobil sekenceng kencengnya melewati
jalanan Jakarta yang banyak lubang ketimbang aspal nya. secanggih canggihnya
bakal turun mesin juga lah. Cara kita manggil batman dengan lampu sorot juga
sepertinya Cuma bikin sia sia. Karna bisa jadi ketika lampu itu disorotkan ke udara,
yang datang malah anak anak gaul Jakarta (‘’kayanya ada party nich sob…’’) oke
kaya nya batman lebih cocok menjaga kota gotham ketimbang Jakarta.
Kalau begitu bagaimana dengan Superman?
dia punya kelebihan karena bisa keluar siang siang. Bisa terbang
pula. Masalah yang dihadapi hanya polusi udara, benang layangan, sama tempat
ganti (emang gampang nyari
telepon umum dijakarta yang masih utuh? Rata-rata kalau nggak setengah roboh,
ya nggak ada kacanya). Kesulitan buat bapak jagoan itu dikota ini mungkin bukan kryptoni tetapi profesinya ketika menyamar jadi Clark
Kent. Dia model (yah nambah lagi deh model bule dijakarta, emang diindonesia
udah nggak ada lagi ya yang cakep)
hmmm…coba kita cari superhero yang lain.
Spiderman?
Ghost rider?
Iron man?
Harus selalu siaga dan hati hati meletakan baju besi nya. salah-salah karatan karena berdasarkan penelitian BMG, factor kondisi polusi udara yang buruk dijakarta menyebabkan hujan dalam kondisi sepuluh tahun terakhir semakin asam. (plus harus hati hati sama pencuri besi tua. Billboard, sama penunjuk jalan aja ditilep)
yaa silakan aja keluyuran tengah malem dengan kostum seksi kaya gitu. Keluar bentar juga udah di godain sama tukang ojek pangkalan. Mau di pakein hijab? Ya bisa sih.. Cuma ntar kena protes sama FPI gara gara symbol islam di pake sama non muslim. nggak mau kan nasib nya berakhir kaya agnes yang kena bully di medos.
Hulk?
Apa mungkin Bruce Banner bisa menahan emosi dan kecepatan detak jantungnya menghadapi kemacetan yang sinting dikota ini? yang ada setiap menit dia berubah menjadi hulk dan ngancurin semua lampu merah, dan jalan yang sedang diperbaiki, dan polisi cepek, dan angkot ngetem, dan busway, dan orang demo, dan pintu tol yang harga nya naik terus, dan………. Boneka kepala gede yang sering nongol di lampu merah.
Xman?
nanti kena razia guru BP lho gara gara kuku nya panjang.
Captain America?
emang rela tameng nya di jadiin wajan sama emak emak gang?
oke ini yang terakhir dan paling baru. Ant Man?
Nyerah ah! Sepertinya tidak ada superhero yang bisa tinggal dengan nyaman dikota ini. kalau aja hidup mereka terganggu, bagaimana bisa melindungi kita?
Komentar
Posting Komentar