Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Gelas Ke Empat

Ketukan pintu terdengar dari arah depan rumah. Sayup sayup gue bisa mendengar percakapan nyokap dengan dua orang yang kaya nya nggak asing di telinga. Gue yang masih setengah sadar, rasa nya enggan untuk menanggapi sautan nyokap yang bilang kalo ada dua temen sekolah nyamper kerumah. Ada apa magrib magrib gini. Nggak tau apa kalo magrib magrib ini gue di larang keluar rumah. Apalagi di langit tampak bulan purnama. Gue ngeri aja kalo muka gue berubah jadi Edward Cullen. Tapi versi udah kebakar sama ayat kursi.

Salah Cara Bahagia

Memang benar apa yang dikatakan orang, peperangan yang paling susah dalam hidup ini adalah peperangan melawan diri sendiri, terutama dalam hal melawan yang namanya keinginan versus kebutuhan, ini masih sangat rancu untuk membedakan dua hal tersebut. Terlebih lagi kalau menyangkut soal eksistensi, kebanyakan orang rela melakukan apa aja untuk menjadi manusia urban seutuhnya. Kalau kemampuan belanja dan hedon-hedonan lo jangan pernah melebihi kemampuan lo dalam mencari uang, karena yang ada lo akan menjadi kelas menengah ngehe. Makan siang seratus ribuan, ritual ngopi 60ribuan, gym sebulan 500ribuan, belum lagi ada adegan minum-minum cantik setiap harinya, memang sangat bagus untuk konten di sosial media lo, begitu banyaknya kegiatan yang bisa membuat orang lain bilang “wah, keren juga nih orang” tapi dari semua biaya yang lo keluarin setiap harinya dan lo kalikan selama sebulan, apakah sepadan dengan gaji lo? Kalau gaji lo di atas 10 juta, aman, kalau dibawah, berarti lo akan ...