gue nggak bilang kalo letak kebahagian seseorang itu cuma sebatas banyak uang. tapi bukan juga banyak waktu, dan banyak teman. oke sorry sorry, setelah lama nggak lama nggak ngepos disini, dateng dateng gue udah bergaya bak rene suhardono yang ngomongin tentang happiness. sebelum nya mungkin gue mau memberi alasan kenapa gue lebih memutuskan untuk memilih blog ketimbang facebook.
pertama, di blog gue bisa menulis apapun tanpa seleksi editing. gue bisa menulis apapun yang gue mau, yang gue suka, tanpa mempertimbangkan pendapat dari si pembaca. gue juga nggak perlu takut untuk memikirkan perasaan orang lain yang gue angkat ketulisan. disini mungkil jauh lebih tenang. kedua? nggak ada sih, udah itu aja alesan nya. ya lumaan kan, dari kata 'pertama' gue bisa memenuhi isi tulisan ini, biar lebih banyak dan padet. trus di facebook gimana? masih kok, santai aja.
oke kenapa di awal gue napsu banget bilang kebahagiaan seseorang. karna menurut gue, apa sih tujuan hidup ini yang cuma sekali, kalo bukan nyari kebahagiaan? tentang standarisasi kebahagiaan seseorang juga kaya nya berbeda beda deh. ada yang bahagia hidup melajang, dengan waktu yang banyak, dan tanpa keterikatan. nggak perlu ngelapor kesana kesini kalo mau jalan. dan bebas dekat dengan siapa aja. ada yang hidup nya bahagia kalo sebagian hari nya diisi oleh orang yang di cintai. berbagi kasih, dan perjuangan cuma sama dia yang di sayang. ada yang punya anggapan kebahagiaan di takar dari banyak nya uang dan jabatan. nggak masalah waktu sempit nya waktu dan besar nya tanggung jawab, asal orang memandang nya keren. dan ada juga yang punya prinsip, nggak apa apa banyak uang asal banyak waktu luang untuk mengerjakan sesuatu yang dia suka. nggak ada yang salah sama ke empat contoh di atas. semua tentang prinsip dan jalan hidup. tapi dari hasil yang gue telaah dari beberapa orang terdekat, seperti teman. jarang di temui mereka dapat menerima lebih dari satu unsur kebahagiaan.
seorang teman di tempat kerja lama, secara gaji memang bisa di bilang ngepas. nggak jarang tiap bulan dia selalu bbm gue buat pinjam uang. namun di balik gaji yang ngepas itu, ternyata dia punya petualangan hidup yang lumayan. dia selalu punya waktu banyak, karna memang pekerjaan yang dia emban tak memerlukan banyak jam kerja. teman yang banyak dan tiap bulan selalu merencanakan liburan kesuatu tempat. nggak jarang poto yang ia upload di media sosial berhasil membuat gue iri.
di satu sisi, salah seorang teman yang lain punya gaji yang lumaan. 8 juta perbulan gue rasa cukup untuk membuat aman masa depan nya. tapi disisi lain, jabatan yang dia ambil memang banyak menyita waktu. kerja jam 8 pagi, pulang jam 8 malam, dan nggak jarang setiap weekend pun harus masuk membuat ia nggak bisa kemana mana dengan uang 8 juta nya. waktu yang ia punya sangat sedikit. malah, buat meluangkan waktu untuk mencari pasangan pun nggak punya.
namun dari kedua contoh temen gue di atas tadi, gue menganggap mereka bahagia, dengan cara nya masing masing. bukan kah patokan dan standarisasi kebahagiaan seseorang nggak bisa dilabeli hanya cuma dari satu alasan? entah lah... kenapa gue menulis ini? karna dari kemarin gue dipusing kan dengan masalah ini. setiap buka internet, gue selalu menuliskan kata kunci ''kebahagiaan'' di kolom mesin pencari google. beberapa video di youtube kepunyaan om rene juga menjadi incaran gue untuk mencari refrensi makna dari kata kebahagiaan. tapi hasil nya masih belum jelas dan makna nya masih ngambang. gue sendiri masih bingung menentukan makna yang sebenar nya dari kata kebahagiaan. apakah bahagia itu punya banyak uang? jabatan mentereng? tapi minim waktu dan maxim tanggung jawab? atau punya banyak waktu, punya banyak teman, tapi nggak punya cukup banyak uang?
kemarin bokap bilang ke gue, untuk mematahkan sebatang kayu, lo nggak harus mematahkan nya dengan tangan. memang hasil nya cepat, tapi mungkin nggak rata. ambil lah gergaji dan potong secara perlahan. lo akan mendapat belahan kayu yang rata. mungkin maksud nya, untuk mengambil satu keputusan, lo nggak harus terburu buru hanya karna ingin mendapat kejelasan. harus ada pemikiran dan waktu yang matang, agar nggak menyesal di kemudian hari. oke.. mungkin yang harus gue pikirkan adalah, jalanin aja dulu, sampe batas waktu nya gue merasa, gue udah nggak bener bener bahagia disini..
pertama, di blog gue bisa menulis apapun tanpa seleksi editing. gue bisa menulis apapun yang gue mau, yang gue suka, tanpa mempertimbangkan pendapat dari si pembaca. gue juga nggak perlu takut untuk memikirkan perasaan orang lain yang gue angkat ketulisan. disini mungkil jauh lebih tenang. kedua? nggak ada sih, udah itu aja alesan nya. ya lumaan kan, dari kata 'pertama' gue bisa memenuhi isi tulisan ini, biar lebih banyak dan padet. trus di facebook gimana? masih kok, santai aja.
oke kenapa di awal gue napsu banget bilang kebahagiaan seseorang. karna menurut gue, apa sih tujuan hidup ini yang cuma sekali, kalo bukan nyari kebahagiaan? tentang standarisasi kebahagiaan seseorang juga kaya nya berbeda beda deh. ada yang bahagia hidup melajang, dengan waktu yang banyak, dan tanpa keterikatan. nggak perlu ngelapor kesana kesini kalo mau jalan. dan bebas dekat dengan siapa aja. ada yang hidup nya bahagia kalo sebagian hari nya diisi oleh orang yang di cintai. berbagi kasih, dan perjuangan cuma sama dia yang di sayang. ada yang punya anggapan kebahagiaan di takar dari banyak nya uang dan jabatan. nggak masalah waktu sempit nya waktu dan besar nya tanggung jawab, asal orang memandang nya keren. dan ada juga yang punya prinsip, nggak apa apa banyak uang asal banyak waktu luang untuk mengerjakan sesuatu yang dia suka. nggak ada yang salah sama ke empat contoh di atas. semua tentang prinsip dan jalan hidup. tapi dari hasil yang gue telaah dari beberapa orang terdekat, seperti teman. jarang di temui mereka dapat menerima lebih dari satu unsur kebahagiaan.
seorang teman di tempat kerja lama, secara gaji memang bisa di bilang ngepas. nggak jarang tiap bulan dia selalu bbm gue buat pinjam uang. namun di balik gaji yang ngepas itu, ternyata dia punya petualangan hidup yang lumayan. dia selalu punya waktu banyak, karna memang pekerjaan yang dia emban tak memerlukan banyak jam kerja. teman yang banyak dan tiap bulan selalu merencanakan liburan kesuatu tempat. nggak jarang poto yang ia upload di media sosial berhasil membuat gue iri.
di satu sisi, salah seorang teman yang lain punya gaji yang lumaan. 8 juta perbulan gue rasa cukup untuk membuat aman masa depan nya. tapi disisi lain, jabatan yang dia ambil memang banyak menyita waktu. kerja jam 8 pagi, pulang jam 8 malam, dan nggak jarang setiap weekend pun harus masuk membuat ia nggak bisa kemana mana dengan uang 8 juta nya. waktu yang ia punya sangat sedikit. malah, buat meluangkan waktu untuk mencari pasangan pun nggak punya.
namun dari kedua contoh temen gue di atas tadi, gue menganggap mereka bahagia, dengan cara nya masing masing. bukan kah patokan dan standarisasi kebahagiaan seseorang nggak bisa dilabeli hanya cuma dari satu alasan? entah lah... kenapa gue menulis ini? karna dari kemarin gue dipusing kan dengan masalah ini. setiap buka internet, gue selalu menuliskan kata kunci ''kebahagiaan'' di kolom mesin pencari google. beberapa video di youtube kepunyaan om rene juga menjadi incaran gue untuk mencari refrensi makna dari kata kebahagiaan. tapi hasil nya masih belum jelas dan makna nya masih ngambang. gue sendiri masih bingung menentukan makna yang sebenar nya dari kata kebahagiaan. apakah bahagia itu punya banyak uang? jabatan mentereng? tapi minim waktu dan maxim tanggung jawab? atau punya banyak waktu, punya banyak teman, tapi nggak punya cukup banyak uang?
kemarin bokap bilang ke gue, untuk mematahkan sebatang kayu, lo nggak harus mematahkan nya dengan tangan. memang hasil nya cepat, tapi mungkin nggak rata. ambil lah gergaji dan potong secara perlahan. lo akan mendapat belahan kayu yang rata. mungkin maksud nya, untuk mengambil satu keputusan, lo nggak harus terburu buru hanya karna ingin mendapat kejelasan. harus ada pemikiran dan waktu yang matang, agar nggak menyesal di kemudian hari. oke.. mungkin yang harus gue pikirkan adalah, jalanin aja dulu, sampe batas waktu nya gue merasa, gue udah nggak bener bener bahagia disini..
Komentar
Posting Komentar